Kamis, 03 November 2016

Pahlawan

                                                            PAHLAWAN
Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya." – atau "berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara."Kementerian Sosial Indonesia memberikan tujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorang individu, yakni:
  • Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:
    • Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/ perjuangan dalam bidang lain mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
    • Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
    • Telah menghasilkan karya besar yang mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia.
  • Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir sepanjang hidupnya (tidak sesaat) dan melebihi tugas yang diembannya.
  • Perjuangan yang dilakukan mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
  • Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi.
  • Memiliki akhlak dan moral yang tinggi.
  • Tidak menyerah pada lawan/musuh dalam perjuangannya.
  • Dalam riwayat hidupnya tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.
Pemilihan dijalankan dalam empat langkah dan harus mendapatkan persetujuan pada setiap tingkatan. Sebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota atau kabupaten kepada walikota atau bupati, yang kemudian harus membuat permohonan kepada gubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudian membuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial, yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yang diwakili oleh Dewan Gelar; dewan tersebut terdiri dari dua akademisi, dua orang dari latar belakang militer, dan tiga orang yang sebelumnya telah menerima sebuah penghargaan atau gelar.Pada langkah terakhir, pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili oleh Dewan, yang menganugerahi gelar tersebut pada sebuah upacara di ibukota Indonesia Jakarta. Sejak 2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
Kerangka undang-undang untuk gelar tersebut awalnya menggunakan nama Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang dibuat pada saat dikeluarkannya Dekret Presiden No. 241 Tahun 1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959 kepada politisi yang menjadi penulis bernama Abdul Muis, yang wafat pada bulan sebelumnya.Gelar ini digunakan saat pemerintahan Sukarno. Ketika Suharto berkuasa pada pertengahan 1960an, gelar terbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. Gelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional juga dianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan pada tahun 1965 kepada sepuluh korban kudeta Gerakan 30 September yang gagal, sementara Sukarno dan mantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikan gelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peran mereka dalam membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
156 pria dan 12 wanita telah diangkat sebagai pahlawan nasional, yang paling terbaru adalah Bernard Wilhelm Lapian, Mas Isman, I Gusti Ngurah Made Agung, Ki Bagus Hadikusumo dan Mohammad Yasin pada tahun 2015.Pahlawan-pahlawan tersebut berasal dari seluruh wilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagian barat sampai Papua di bagian timur. Mereka berasal dari berbagai etnis, meliputi pribumi Indonesia, etnis Tionghoa, dan Eurasia. Mereka meliputi; menteri-menteri pemerintahan, prajurit, bangsawan, jurnalis, Ulama, dan seorang uskup.
Berikut adalah gambar dan nama-nama dari beberapa pahlawan:
Image result for pahlawan Tjoet Nyak Meutia
Image result Ki Hajar Dewantara
Image result for pahlawan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto
Image result for pahlawan Haji Agus Salim
 
sumber:

https://www.google.co.id/search?q=pahlawan&biw=985&bih=525&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi75-bYmIzQAhUDT48KHXabBnYQ_AUIBigB#imgrc=AWVxfGQU937icM%3A
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesia

Selasa, 01 November 2016

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal dan saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.Bahasa Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama oleh mayoritas penduduk di berbagai negara, termasuk Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara-negara Karibia; serta menjadi bahasa resmi di hampir 60 negara berdaulat. Bahasa Inggris adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan di seluruh dunia, setelah bahasa Mandarin dan bahasa Spanyol. Bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua dan bahasa resmi oleh Uni Eropa, Negara Persemakmuran, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta beragam organisasi lainnya.
Bahasa Inggris berkembang pertama kali di Kerajaan Anglo-Saxon Inggris dan di wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia tenggara. Setelah meluasnya pengaruh Britania Raya pada abad ke-17 dan ke-20 melalui Imperium Britania, bahasa Inggris tersebar luas di seluruh dunia.Di samping itu, luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan oleh penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang mendominasi di sepanjang abad ke-20. Hal-hal tersebut telah menyebabkan bahasa Inggris saat ini menjadi bahasa utama dan secara tidak resmi (de facto) dianggap sebagai lingua franca di berbagai belahan dunia.
Menurut sejarahnya, bahasa Inggris berasal dari peleburan beragam dialek terkait, yang saat ini secara kolektif dikenal dengan bahasa Inggris Kuno, yang dibawa ke pantai timur Pulau Britania oleh pendatang Jermanik (Anglo-Saxons) pada abad ke-5; kata English' berasal dari nama Angles.Suku Anglo-Saxons ini sendiri berasal dari wilayah Angeln (saat ini Schleswig-Holstein, Jerman). Bahasa Inggris awal juga dipengaruhi oleh bahasa Norse Kuno setelah Viking menaklukkan Inggris pada abad ke-9 dan ke-10.
Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad ke-11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat pengaruh dari bahasa Perancis Norman, dan kosakata serta ejaan dalam bahasa Inggris mulai dipengaruhi oleh bahasa Latin Romawi (meskipun bahasa Inggris sendiri bukanlah rumpun bahasa Romawi), yang kemudian dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan. Pergeseran Vokal yang dimulai di Inggris bagian selatan pada abad ke-15 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang menandai peralihan bahasa Inggris Pertengahan menjadi bahasa Inggris Modern.
Selain Anglo-Saxons dan Perancis Norman, sejumlah besar kata dalam bahasa Inggris juga berakar dari bahasa Latin, karena Latin adalah lingua franca Gereja Kristen dan bahasa utama di kalangan intelektual Eropa dan telah menjadi dasar kosakata bagi bahasa Inggris modern.
Karena telah mengalami perpaduan beragam kata dari berbagai bahasa di sepanjang sejarah, bahasa Inggris modern memiliki kosakata yang sangat banyak, dengan pengejaan yang kompleks dan tidak teratur (irregular), khususnya vokal. Bahasa Inggris modern tidak hanya merupakan perpaduan dari bahasa-bahasa Eropa, tetapi juga dari berbagai bahasa di seluruh dunia. Oxford English Dictionary memuat daftar lebih dari 250.000 kata berbeda, tidak termasuk istilah-istilah teknis, sains, dan bahasa gaul yang jumlahnya juga sangat banyak.
sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris


Bahasa Indonesia

Siapa si yang tidak tahu Bahasa Indonesia? Bahasa Indonesia ini merupakan Bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga merupakan Bahasa Melayu yang dijadikan Bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia ini di resmikan sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di Timur Leste, Bahasa Indonesia ini menjadi status bahasa kerja.

Sejarah Bahasa Indonesia:
Pemerintah colonial  Hindia Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[12] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.

sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia#Bahasa_Indonesia



Senin, 31 Oktober 2016

Bunda Maria

Maria adalah seorang perawan yang tinggal di Nazaret,daerah Galilea.Yoakim dan Anna adala nama orang tua dari Bunda Maria tersebut.Dalam Gereja Katolik, Bunda Maria merupakan sosok pribadi yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Gereja Katolik sangatlah menghargai dan menghormati sosok Bunda Maria itu. Menurut Wikipedia Bunda Maria itu adlah Bunda Yesus dan merupakan istri Yusuf.Maria itu adalah manusia biasa, sama seperti kita.– Maria HANYALAH seorang manusia di bumi yang DIPILIH ALLAH sebagai SARANA untuk melahirkan YESUS KRISTUS.– Maria DIPILIH ALLAH bukan karena Maria suci, bukan juga karena sifat2 / karakter baik tertentu, TAPI karena ALLAH MEMANG MAU MEMILIH dia. (jadi alasan pemilihan bukan dari sisi manusia, namun dari sisi ALLAH, artinya ALLAH bisa pilih siapa saja termasuk anda atau saya, kalau ALLAH mau, jadi tidak harus Maria).– Semua manusia yang pernah lahir ke dunia (kecuali YESUS KRISTUS) semuanya telah berdosa, termasuk Maria.– Maria itu menjadi suci HANYA ketika ROH KUDUS menaungi dia guna mengandung bayi KRISTUS, dan berakhir kesuciannya setelah KRISTUS dilahirkan.– Maria itu memang betul perawan sebelum melahirkan KRISTUS, tapi menganggap Maria perawan abadi itu perlu TANDA TANYA BESAR dimana dasar Alkitabiahnya.– Maria itu ibu YESUS sebagai manusia, namun bukan Ibu YESUS sebagai ALLAH, jadi merupakan kesalahan yang sangat fatal bila memposisikan Maria sebagai Bunda ALLAH (YESUS Ilahi), yang benar adalah Bunda Yesus (YESUS manusia).– Maria dijadikan sebagai sarana penghubung dalam doa kepada ALLAH itu adalah suatu penghujatan kepada SATU-SATUNYA jalan dan PENGANTARA kita, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS.– Berdoa kepada Maria adalah tindakan bodoh dan penghinaan kepada satu-satunya PENGANTARA kita kepada BAPA yaitu TUHAN YESUS KRISTUS. Doa hanya boleh ditujukan kepada ALLAH di dalam nama YESUS dan oleh kasih karunia ROH KUDUS. Itulah yang disebut menyembah ALLAH dalam ROH dan KEBENARAN.– Mengucapkan doa yang sama berulang-ulang apalagi ditujukan kepada Maria, tidak bisa disebut doa, tetapi MANTRA.– Bukan kebaikan kita, bukan perjuangan kita, bukan usaha kita, dan juga bukan karena didoakan oleh Maria maka anda bisa ke sorga. Kita bisa masuk surga hanyalah semata-mata karena KASIH KARUNIA ALLAH (sola gracia) dan oleh sambutan iman kita kepadaNYA (sola fide).– Karya salib KRISTUS itu Maha Mulia, Maha Suci, Maha Kasih… jangan pernah menambahkan apapun kepada keselamatan yang disediakan oleh TUHAN YESUS dengan pengorbananNYA (bukan oleh Maria dengan doa2nya), karena upaya untuk menambahkan sesuatu kepada Keselamatan yang adalah Kasih Karunia itu merupakan tindakan menghina salib, alias menghina PENCIPTA anda sendiri.Jadi kesimpulannya: Menganggap Maria sebagai Ratu Sorga, Bunda ALLAH, serta sebagai sosok yang begitu diagungkan, itu adalah perbuatan yang MENGHINA kemuliaan ALLAH. Karena Maria dipilih ALLAH bukan karena siapa Maria, namun semata-mata karena ALLAH memang ingin memilihnya, jadi tidak ada unsur turut campur atau kebaikan manusia di dalamnya.Kita semua wajib menghormati Maria sebagai seorang perempuan yang dipilih oleh ALLAH untuk melahirkan TUHAN kita Yesus Kristus, sama seperti kita menghormati ibu kandung kita yang juga telah dipilih ALLAH untuk melahirkan kita, dan Alkitab memang mengajarkan kepada kita untuk mengasihi dan menghormati sesama manusia. Namun penghormatan yang melebihi kapasitas itu sudah termasuk mencuri kemuliaan ALLAH.Saya tidak perlu menuliskan ayat-ayat yang mendasari tulisan saya diatas, karena saya tahu anda sekalian tentu tahu dimana ayatnya (kalo sampai belum tahu sebaiknya belajar Alkitab lebih dalam atau bertanya kepada pastor anda). Dan saya mengajak saudaraku umat Katolik untuk merenungkan kembali keyakinan anda terhadap Maria selama ini, agar jangan sampai anda tersesat. Karena kita bersaudara (sama2 mengakui YESUS KRISTUS sebagai TUHAN dan JURUSLAMAT), maka dengan segenap kasih saya menghimbau dan mengajak saudaraku untuk kembali berdoa, merenung, berpikir, mengkaji, dan berpijak kepada Alkitab sebagai satu-satunya kebenaran (sola scriptura) dan tidak ditambah-tambahi dengan doktrin para santa santo yang validitasnya tidak bisa disetarakan dengan Alkitab itu sendiri. Bukalah hati, bertanyalah kepada TUHAN, bacalah Alkitab dengan semangat untuk belajar dan bertumbuh dalam kebenaran, niscaya ROH KUDUS akan memberikan pencerahan sejati dan menunjukkan kebenarannya kepada Anda. Percaya begitu saja pada apa yang disampaikan oleh pastor / teolog / doktrin gereja, hanyalah membawa anda pada kesesatan yang lebih dalam. Jadi berhentilah ber-omong kosong dan berhentilah membual, carilah KEBENARAN sejati dengan hati terbuka pada bimbingan ROH KUDUS, agar anda tidak terdampar di api penyucian anda secara kekal (kalo api penyucian itu memang ada). Awas, neraka itu panaaas lho?Bertobatlah ! Saya mengasihi anda semua umat Katolik, namun saya sangat tidak menyetujui beberapa doktrin omong kosong yang diajarkan gereja Katolik.Salam kasih, Kevin(maaf bila ada kalimat yang kurang berkenan, namun begitulah gaya bahasa saya ketika menulis)Jawaban:Shalom Kevin,Saya percaya maksud anda menuliskan keberatan adalah untuk berdiskusi secara terbuka dengan kami umat Katolik, maka untuk maksud inilah saya menanggapi pernyataan anda. Harus diakui, perbedaan yang mendasar yang melandasi pandangan anda, adalah bahwa 1) anda hanya mengandalkan Alkitab saja dalam menyikapi hal Bunda Maria; 2) Alkitab inipun anda artikan seturut dengan pengertian anda sendiri (atau pengajar anda) tanpa membaca interpretasi yang diajarkan oleh Para Bapa Gereja yang meneruskan ajaran para Rasul. Inilah yang menyebabkan pandangan anda berbeda dengan ajaran Gereja Katolik, yang tidak mendasari pengajaran iman hanya dari Kitab Suci, melainkan juga dari Tradisi Suci. Kitab Suci tidak bisa dipisahkan dari Tradisi Suci, karena, dari Tradisi Sucilah lahir Kitab Suci. Saya baru saja menjawab mengenai hal ini di siniBerikut ini adalah tanggapan saya atas pernyataan anda satu persatu (pernyataan anda saya cetak biru):1. Maria itu adalah manusia biasa, sama seperti kita. Maria HANYALAH seorang manusia di bumi yang DIPILIH ALLAH sebagai SARANA untuk melahirkan YESUS KRISTUS.Maria memang manusia biasa, sama seperti kita tetapi perannya di dalam rencana keselamatan Allah adalah sungguh unik dan istimewa. Tidak ada manusia lain yang melahirkan Yesus Sang Juru selamat, hanya Bunda Maria saja. Justru karena perannya yang khusus ini yaitu yang melahirkan Kristus Sang Allah Putera, maka ia disebut sebagai Bunda Allah. Hal ini jelas disebutkan di Alkitab:1. Lukas 1: 43 : Elisabeth menyebut Bunda Maria sebagai “ibu Tuhanku.2. Matius 1:23: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Immanuel, yang berarti, “Allah menyertai kita.” Bunda Maria adalah :anak dara itu, maka kesimpulannya, Bunda Maria adalah ibu dari Allah yang beserta kita.3. Luk 1:35: Kata malaikat itu, “….sebab anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Karena anak yang dilahirkan Maria adalah Anak Allah, maka Maria disebut Bunda Allah.4. Gal 4:4 “tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya yang lahir dari seorang perempuandan takluk kepada hukum Taurat.”Maka memang, walaupun Maria adalah “sarana” namun sarana ini sungguh istimewa, bukan sebagai sarana tempat yang “asal untuk lewat” saja. Sebab jika tidak demikian, Allah tidak akan berkata demikian kepada Bunda Maria, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau!” (Luk 1:28) Jika kita membaca seluruh Alkitab, kita akan mengetahui bahwa tidak ada satupun orang/ nabi yang disapa Allah dengan salam hormat seperti ini.
2. Maria DIPILIH ALLAH bukan karena Maria suci, bukan juga karena sifat2 / karakter baik tertentu, TAPI karena ALLAH MEMANG MAU MEMILIH dia. (jadi alasan pemilihan bukan dari sisi manusia, namun dari sisi ALLAH, artinya ALLAH bisa pilih siapa saja termasuk anda atau saya, kalau ALLAH mau, jadi tidak harus Maria).

Allah memangdari dirinya sendiri. Tetapi, karena Allah memang mau memilih Dia sebagai Ibu yang melahirkan Allah P dapat memilih siapa saja untuk menjadi Ibu Yesus, tetapi pada kenyataannya Tuhan tidak memilih anda (jika anda perempuan) atau saya, atau orang lain, tetapi, Ia memilih Bunda Maria. Ini suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Tuhan memilih Maria karena sejak dari awal mula Tuhan yang Maha Tahu sudah mengetahui bahwa Bunda Maria, dengan kehendak bebasnya akan bekerjasama dengan rahmat yang secara khusus akan diberikan Tuhan kepadanya.3. Semua manusia yang pernah lahir ke dunia (kecuali YESUS KRISTUS) semuanya telah berdosa, termasuk Maria.Mungkin anda menyatakan demikian, karena melihat ayat Rom 3:23, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”. Tetapi ternyata toh anda membuat pengecualian sendiri dengan memberikan tambahan di dalam kurung (kecuali Yesus Kristus), karena kita tahu Yesus Kristus tidak berdosa. Artinya memang andapun menyadari bahwa ayat ini tidak harus dimengerti secara mutlak.Sebelum Rom 3:23, di ayat 9 dan 10 Rasul Paulus mengatakan, “mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.” Sebenarnya di sini Rasul Paulus mengutip Mazmur 14, khususnya ayat 3, “Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” Mazmur 14 ini ditulis Raja Daud yang menyampaikan ratapannya tentang besarnya pemberontakan bangsa Israel. Sebab musuh Raja Daud pada saat Mazmur itu ditulis, tidak lagi hanya bangsa-bangsa non Yahudi, tetapi bangsa Yahudi itu sendiri, bahkan orang terdekat dan anggota keluarganya sendiri, Saul dan Absolom. Maka Raja Daud menggunakan kata “semua” adalah dalam konteks menyatakan semua golongan, baik Yahudi maupun non Yahudi- dan bukannya bermaksud untuk menyatakan semua orang. Kita ketahui demikian, karena segera sesudah menyebutkan “semua orang melakukan kejahatan”, Raja Daud  menyebutkan “umat-Ku” (ay. 4) dan “angkatan yang benar” (ay.5). Kalau semua orang (dalam arti setiap orang tanpa kecuali) adalah jahat seperti yang disebutkan pada ayat 3 tersebut, siapa yang disebut Raja Daud sebagai “angkatan yang benar” tersebut? Sama konteksnya dengan perkataan Raja Daud, Rasul Paulus juga mengatakan “semua” dalam ayat Rom 3:23 dalam arti semua golongan telah berdosa terhadap Tuhan, tidak hanya orang-orang non- Yahudi, namun orang Yahudi juga. Jadi yang ingin disampaikan di sini adalah, tidak adanya beda antara orang yang bersunat dan tidak bersunat, kedua kelompok itu mempunyai dosa- dosa yang dilakukan oleh pribadi- pribadi di dalamnya, dan keduanya memerlukan kasih karunia Allah untuk dibenarkan di dalam iman akan Yesus Kristus.Jadi perikop ini tidak bermaksud untuk menyatakan bahwa “semua orang telah berbuat dosa” dalam arti mutlak. Sebab Yesus adalah perkecualiannya, dan anak- anak yang di bawah umur (under the age of reason) juga demikian. Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria juga termasuk kekecualian dalam hal ini. . Dengan prinsip ajaran Gereja Katolik ini maka tidak benar pendapat anda yang mengatakan, Maria itu menjadi suci HANYA ketika ROH KUDUS menaungi dia guna mengandung bayi KRISTUS, dan berakhir kesuciannya setelah KRISTUS dilahirkan. Kalau anda perhatikan, ayat Alkitab tidak mengatakan demikian. Maria telah dipenuhi rahmat Allah (lih. Luk 1:28, Hail, full of grace!) sebelum malaikat itu mengatakan bahwa Roh Kudus akan turun atasnya sehingga dapat mengandung seorang anak tanpa campur tangan manusia (lih. Luk 1:35).4. Maria itu memang betul perawan sebelum melahirkan KRISTUS, tapi menganggap Maria perawan abadi itu perlu TANDA TANYA BESAR dimana dasar Alkitabiahnya. Perlu anda ketahui di sini bahwa para pendiri gereja Protestan, Martin Luther, John Calvin, Zwingli dan John Wesley, semua mengajarkan hal Maria yang tetap perawan ini. (Silakan membaca  kutipannya di artikel Bunda Maria tetap perawan tersebut). Adalah suatu pertanyaan besar, mengapa berabad sesudahnya para pengikut mereka malah tidak memegang ajaran dari para pendiri mereka. Kebanyakan pandangan yang ada pada orang- orang yang skeptik tentang keperawanan Maria adalah karena membandingkannya dengan keadaan umumnya yang terjadi pada ibu yang melahirkan. Namun sejujurnya kita harus mengakui, sejak awal Gereja telah mengakui bahwa hal itu tidak terjadi pada bayi Kristus. Sebab, seperti Kritus yang bangkit dengan tubuh-Nya dapat menembus pintu-pintu rumah yang terkunci (lihat Yoh 20: 26), maka pada saat kelahiran-Nya, Ia pun dapat lahir dengan tidak merusak keperawanan ibu-Nya. Sebab Kristus yang adalah teladan Yang Sempurna, Utuh (uncorruptible), Sang Penyembuh, tidak mungkin mengawali kedatangan-Nya di dunia dengan merusak keutuhan ibu-Nya sendiri.5. Maria itu ibu YESUS sebagai manusia, namun bukan Ibu YESUS sebagai ALLAH, jadi merupakan kesalahan yang sangat fatal bila memposisikan Maria sebagai Bunda ALLAH (YESUS Ilahi), yang benar adalah Bunda Yesus (YESUS manusia).Jika anda mempelajari sejarah Gereja, maka anda akan mengetahui bahwa pandangan anda serupa dengan yang diajarkan oleh Nestorius (abad ke-4- 5), yang menolak keutuhan Pribadi Yesus. Maka Maria dilihat hanya sebagai ibu Yesus sebagai manusia, bukan ibu Yesus yang adalah Tuhan. Yesus dikatakan sebagai hanya “Temple of the Logos” (Yesus manusia) dan bukannya “Logos“/ Sabda (Yesus Ilahi) itu sendiri.Ajaran sesat ini ditanggapi oleh Bapa Gereja, St. Cyril dari Alexandria (380-444) yang menjelaskan bahwa Maria adalah Bunda Allah sebab Kristus adalah Allah: “Saya heran akan pertanyaan yang menanyakan apakah Perawan Suci harus disebut sebagai Bunda Allah, sebab itu hampir sama dengan menanyakan apakah Puteranya Putera Allah atau bukan?” (St. Cyril of Alexandria, Epistle 1,4) Ia mengambil baginya kodrat kemanusiaan secara penuh dari Bunda Maria supaya Ia dapat menderita dalam kemanusiaan-Nya bagi kita. “Ia memberikan tubuh-Nya untuk mati [bagi kita], meskipun secara kodrat-Nya [sebagai Allah] Ia adalah hidup dan kebangkitan.” (Lihat St. Cyril of Alexandria,First Letter to Nestorius, trans. Henry Percival, in Nicene and Post Nicene Fathers, 14: 201-205)…. “Sang Sabda, setelah menyatukan secara hypostatik dalam Diri-Nya, daging yang dihidupi oleh jiwa manusia …, Ia menjadi manusia dan disebut sebagai Anak Manusia…” Dengan Inkarnasi, maka Putera Allah menjelma menjadi manusia dalam rahim Maria. Ini terjadi dalam saat yang bersamaan, sehingga bukan terjadi manusia terlebih dahulu, baru kemudian Sabda itu turun memenuhinya. Dengan demikian, maka Yesus dapat mengatakan bahwa kelahiran-Nya dalam daging itu sungguh-sungguh adalah kelahiran-Nya. “Maka para Bapa Gereja tidak segan-segan mengatakan bahwa Perawan Suci (Maria) adalah Bunda Allah.” (D 111, St. Cyril of Alexandria, Second Letter to Nestorius, Ibid.)Memisahkan Yesus manusia dan Yesus Ilahi itu seperti halnya memisahkan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam pribadi manusia. Itu sama seperti mengatakan bahwa ibu Siti Habibah itu adalah ibunda Bapak Susilo BambangYudhoyono, tetapi bukan ibunda dari Bapak Presiden RI. Hal ini tidak mungkin, karena kita percaya bahwa Bapak SBY adalah juga Bapak Presiden RI. Dengan analogi ini, maka jika kita mengatakan bahwa Bunda Maria adalah Bunda Yesus dan jika kita percaya Yesus itu selain manusia juga Putera Allah, maka Bunda Maria adalah Bunda Allah.Terlihat di sini ajaran mengenai “Bunda Allah” bukan semata-mata untuk memberi gelar kepada Bunda Maria, tetapi terutama adalah untuk mempertahankan ajaran para rasul bahwa Yesus, semasa hidup-Nya di dunia, adalah sungguh- sungguh manusia tetapi juga sungguh- sungguh Allah; dan kedua kodrat ini menyatu dalam Pribadi Yesus, walaupun tidak tercampur aduk. Setiap kodrat (manusia dan Ilahi) dari  diri Yesus mempunyai karakter/ sifat-sifatnya tersendiri namun tidak terpisahkan menjadi dua hal yang tidak berhubungan. Silakan jika anda tertarik, untuk membaca topik ajaran ini yaitu Yesus sungguh Allah sungguh manusia6. Maria dijadikan sebagai sarana penghubung dalam doa kepada ALLAH itu adalah suatu penghujatan kepada SATU-SATUNYA jalan dan PENGANTARA kita, yaitu TUHAN YESUS KRISTUS. Berdoa kepada Maria adalah tindakan bodoh dan penghinaan kepada satu-satunya PENGANTARA kita kepada BAPA yaitu TUHAN YESUS KRISTUS. Doa hanya boleh ditujukan kepada ALLAH di dalam nama YESUS dan oleh kasih karunia ROH KUDUS. Itulah yang disebut menyembah ALLAH dalam ROH dan KEBENARAN.Di sini harus diakui bahwa pemahaman konsep “Pengantara” menurut paham Protestan berbeda dengan ajaran Gereja Katolik. Menurut Protestan, Pengantaraan Yesus yang satu-satunya itu (1 Tim 2:5) bersifat eksklusif (hanya Yesus saja), tetapi menurut Gereja Katolik Pengantaraan Yesus yang satu-satu-Nya itu inklusif Karena Pengantaraan Bunda Maria ini bergantung pada Pengantaraan Yesus, dan hanya bisa terjadi karena Pengantaraan Yesus, maka tetap saja doa umat Katolik ditujukan pertama-tama kepada Allah Bapa, dengan Pengantaraan Kristus dan di dalam Kristus, oleh kuasa Roh Kudus. Kepada Bunda Maria ini umat Katolik hanya mohon didoakan, karena percaya akan besarnya kuasa doa Bunda Maria (dan para orang kudus lainnya), sebagai orang yang sudah dibenarkan Allah (lih. Yak 5:16). Selanjutnya, tentang apakah ajaran mengenai persekutuan orang kudus itu berlawanan dengan ajaran Alkitab,7. Mengucapkan doa yang sama berulang-ulang apalagi ditujukan kepada Maria, tidak bisa disebut doa, tetapi MANTRA.Pada dasanya Rosario bukanlah doa berulang yang sia-sia, seperti yang dituduhkan/ dikira banyak orang. Doa rosario adalah rangkaian doa -doa yang disertai dan “dijiwai” oleh permenungan kisah peristiwa hidup Yesus. Maka doa Rosario bukan semata- mata doa berulang, melainkan merupakan rangkuman permenungan akan misteri keselamatan Allah. Rosario adalah doa yang sangat indah yang dapat membawa seseorang semakin menghayati kasih Kristus, sehingga iapun dibawa untuk mengasihi Kristus dan mensyukuri karya Keselamatan-Nya.8. Bukan kebaikan kita, bukan perjuangan kita, bukan usaha kita, dan juga bukan karena didoakan oleh Maria maka anda bisa ke sorga. Kita bisa masuk surga hanyalah semata-mata karena KASIH KARUNIA ALLAH (sola gracia) dan oleh sambutan iman kita kepadaNYA (sola fide).Paus Benediktus XVI pernah membahas tentang Sola Fide ini menurut ajaran Gereja Katolik,. Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena kasih karunia Allah, oleh iman, namun iman ini tidak untuk dipisahkan dan dipertentangkan dengan kasih. Maka Gereja Katolik juga tidak pernah mengajarkan bahwa manusia diselamatkan oleh perbuatan manusia semata.9. Karya salib KRISTUS itu Maha Mulia, Maha Suci, Maha Kasih… jangan pernah menambahkan apapun kepada keselamatan yang disediakan oleh TUHAN YESUS dengan pengorbananNYA (bukan oleh Maria dengan doa2nya), karena upaya untuk menambahkan sesuatu kepada Keselamatan yang adalah Kasih Karunia itu merupakan tindakan menghina salib, alias menghina PENCIPTA anda sendiri.
sumber: http://www.katolisitas.org/faqs/sekali-lagi-kesalahpahaman-tentang-bunda-maria/

Senin, 26 September 2016

Sejarah kitab suci

Banyak orang sekarang ini mendirikan gerejanya berdasarkan Kitab Suci. Pertanyaan yang muncul:"Siapakah yang menciptakan Kitab Suci? Apakah Kitab Suci menciptakan gereja atau Gerejalah yang menciptakan Kitab Suci?" Semakin bingung kan? Walaupun topiknya lumayan sulit untuk dipahami, tapi lebih baik tahu daripada tidak sama sekali. Mau dapat pengetahuan gratis? Nantikan!

Terhadap pertanyaan pertama: "Siapakah yang menciptakan Kitab Suci?" memang rasanya sulit untuk dipahami. Karena itu, mungkin kita bisa merumuskan menjadi seperti ini: "Atas jasa siapakah tulisan-tulisan berserakan itu dikumpulkan menjadi Kitab Suci seperti yang kita miliki sekarang ini?"

1. KITAB SUCI BUKANLAH SATU-SATUNYA SUMBER IMAN

Dengan judul ini saja, kita sudah berseberangan dengan keyakinan saudara-saudari kita Protestan, yang inti ajarannya adalah "Sola Scriptura" (Hanya Kitab Suci saja). Namun, saya tidak mau berpolemik tentang keyakinan yang berbeda seperti ini. Apa yang saya jelaskan adalah soal kelogisan berpikir dan keyakinan akan kebenaran yang tertulis berdasarkan sejarahnya.

Yesus selama hidup-Nya di dunia ini tak pernah menyebutkan tentang sebuah Kitab Suci (dalam arti keharusan adanya sebuah Kitab Suci seperti Kitab Taurat dalam Agama Yahudi). Benar kan? Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul-Nya untuk percaya kepada sebuah buku. Demikian pun Yesus tak pernah memerintahkan para murid-Nya untuk menuliskan sebuah buku. Karena itu, sewaktu hidupnya para Rasul, harus diakui bahwa tidak ada yang namanya Kitab Suci. Dengan kata lain, kita bisa menyimpulkan bahwa Yesus tak pernah membangun gereja-Nya di atas dasar sebuah Kitab/Buku sebagai dasar iman, tetapi Ia membangun sebuah Gereja sebagai pilar dan dasar dari sebuah kebenaran. (2 Tim 3:15). Dan Dia tidak pernah berjanji sebuah buku/Kitab melainkan Diri-Nya sendiri akan selalu beserta Gereja-Nya sampai akhir zaman (Mat 28:20) dan Roh Kudus akan memimpin para rasul dan para pengganti mereka sampai kepenuhan kebenaran yakni setelah Ia naik ke Surga (Yoh 14:16-17).


2. TRADISI DAN KITAB SUCI

Pada awal gereja di mana Kitab Suci belum ada, umat Kristen percaya pada pengajaran para Rasul, yang menjadi dasar iman mereka, yang mana disebut oleh gereja sebagai "Tradisi Suci". Hal ini bisa dilihat dalam Mat 15:6-9. Sedangkan istilah-istilah seperti Tritunggal, Api Penyucian dan lain-lain berasal dari surat-surat para bapa Gereja yang kemudian dikuatkan oleh isi Kitab Suci kelak.

Tentang pentingnya Tradisi Suci dalam gereja bisa dibaca dalam 2 Tesalonika 2:15; "Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis." Atau dalam 1 Korintus 11:2: "...kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepadamu."

Dengan penjelasan ini maka kiranya menjadi jelas bahwa: Pertama, Kitab Suci adalah sebuah Tradisi. Kitab Suci bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh Allah sebagai sebuah buku melainkan berupa inspirasi yang menggerakan para penulis menuliskan apa yang mereka alami. Kedua, tradisi lisan maupun tulisan tetap penting dalam membangun iman umat.

3. ALASAN TULISAN-TULISAN DIKUMPULKAN MENJADI KITAB SUCI

Pada masa awal gereja, terdapat sekitar lebih dari 50 Injil, yang termasuk 4 Injil yang ada dalam Kitab Suci sekarang ini (Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Selain itu, ada juga Injil lain seperti Injil Yakobus, Injil Thomas, Injil Ibrani, dll. Ada juga 22 buku Kitab lain, Kisah Para Rasul, Kisah Paulus, dan lain sebagainya. Banyaknya Kitab-kitab Injil ini semakin membingungkan umat gereja perdana. Di antara Injil dan Kitab-kitab itu ada juga yang isinya sangat bertentangan dengan ajaran Para Rasul, seperti ajaran Arius yang mengatakan bahwa Yesus bukan Allah, Apolinarius; Yesus bukan manusia, Macedonius; Roh Kudus bukan Allah. Kenyataan ini sungguh sangat memprihatinkan umat terutama dalam usaha untuk mengembangkan kehidupan iman mereka.

Menghadapi tantangan-tantangan nyata seperti itu, Gereja Katolik akhirnya memutuskan untuk menyeleksi beberapa Kitab yang menunjukkan keaslian pada ajaran para Rasul dan yang betul-betul penuh inspirasi. Inilah yang nantinya disebut Kanon (sarana untuk mengukur keaslian dan kebenaran Kitab Suci). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa: "Injil datang dari Gereja dan bukan gereja datang dari Injil." (Inilah jawaban atas pertanyaan kedua di atas).

Sekedar sebagai kesaksian bahwa banyak orang Protestan akhirnya kembali kepada pangkuan Gereja Katolik setelah menyadari akan kebenaran cerita tentang Kitab Suci. Ini bukan terjadi karena mereka cuma belajar tentang Kitab Suci sendiri tetapi mereka belajar tentang sejarah terbentuknya Kitab Suci, yang merupakan hasil kerja keras dari Gereja Katolik. Dalam konteks ini, kita bisa mengatakan bahwa: "Tanpa Gereja Katolik, pasti kita tidak memiliki Kitab Suci seperti yang ada sekarang ini." 


4. GEREJA KATOLIK-LAH YANG MENGUMPULKAN TULISAN-TULISAN YANG BERSERAKAN DAN MENJADIKANNYA KITAB SUCI SEPERTI YANG SEKARANG INI
 
Berawal dari Melito, Uskup dari Sardis (tahun 170 SM) yang mencoba untuk memliki sebuah kanon tentang Kitab Suci Perjanjian Lama, namun karena ada kesulitan dalam daftar besar kitab-kitab yang beredar pada waktu itu maka usaha ini tidak berjalan dengan lancar.

Di bawah kepemimpinan Paus ke-37, St. Damasus I (366-384), dengan Magisterium Gereja yang infallible (tidak dapat salah), Paus Roma menentukan kitab-kitab yang dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci dan membuang beberapa kitab untuk tidak dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci. Paus Damasus I kemudian memerintahkan St. Hieronimus (St. Jerome) untuk menerjemahkan Kitab Suci berbahasa Yunani ke dalam Bahasa Latin yang kita kenal dengan nama Vulgata. Kitab-kitab yang ditentukan oleh Paus St. Damasus ke dalam Kanon Kitab Suci adalah yang kita pergunakan oleh orang-orang Kristen hingga saat ini.

Dengan kuasa infallible (tidak dapat salah) yang dimiliki oleh Paus, ia kemudian menerima Injil Lukas dan digabungkan dengan ketiga Injil lain dengan alasan bahwa dalam Injil Lukas terekam lengkap kisah kanak-kanak Yesus, terutama dalam hubungan dengan Santa Perawan Maria. Lukas jugalah yang untuk pertama kalinya melukis gambar Bunda Maria dengan Yesus, yang sampai saat ini masih tersimpan di Gereja Basilika Santa Maria major di Roma. Injil Matius jelas memberitahukan tentang kuasa mengajar Petrus dan gereja yang dibangun di atasnya. Injil Yohanes digunakan oleh orang Kristen perdana untuk mempertahankan imannya, terutama dalam hubungan dengan Sakramen Ekaristi sebagai Tubuh dan Darah Yesus. Injil Markus juga memberikan gambaran yang jelas tentang kuasa St. Petrus untuk memimpin gereja yang didirikan oleh Yesus, dan kuasa ini sampai saat ini masih dijalankan oleh para penggantinya, yakni Paus di Roma.

Daftar kitab-kitab yang diterima oleh Paus Damasus I dengan kuasa infallible (tidak dapat salah) untuk dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :
- Injil Matius
- Injil Markus
- Injil Lukas
- Injil Yohanes
- Kisah Para Rasul
- Surat Paulus kepada jemaat di Roma
- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 1
- Surat Paulus kepada jemaat di Korintus 2
- Surat Paulus kepada jemaat di Galatia
- Surat Paulus kepada jemaat di Efesus
- Surat Paulus kepada jemaat di Filipi
- Surat Paulus kepada jemaat di Kolose
- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 1
- Surat Paulus kepada jemaat di Tesalonika 2
- Surat Paulus kepada Timotius 1
- Surat Paulus kepada Timotius 2
- Surat Paulus kepada Titus
- Surat Paulus kepada Filemon
- Surat kepada orang Ibrani
- Surat Yakobus
- Surat Petrus 1
- Surat Petrus 2
- Surat Yohanes 1
- Surat Yohanes 2
- Surat Yohanes 3
- Surat Yudas
- Wahyu kepada Yohanes

Daftar kitab-kitab yang ditolak oleh Paus Damasus I dengan kuasa infallible (tidak dapat salah) untuk tidak dimasukkan ke dalam Kanon Kitab Suci antara lain :
- Injil Thomas
- Injil Maria Magdalena
- Injil masa kanak-kanak Yesus menurut Thomas
- Injil masa kanak-kanak Yesus menurut Yakobus
- Injil Petrus
- Injil Bartolomeus
- Injil Nikodemus
- Injil Nazorean
- Injil kaum Ebionit
- Injil Filipus
- Injil Ibrani
- Injil Andreas
- Injil Apelles
- Injil Barnabas
- Injil Basilides
- Injil Eva
- Injil Fayum
- Injil Yakobus Kecil
- Injil Yudas Iskariot
- Injil Marcion
- Injil Maria
- Injil Matias
- Injil Thaddeus
- Injil Duabelas
- Injil Hidup
- Injil Kesempurnaan
- Injil Kebenaran
- Injil orang-orang Mesir
- Kisah Petrus dan Kedua belas Rasul
- Kisah Andreas
- Kisah Yohanes
- Kisah Thomas
- Kisah Paulus
- Dialog Sang Penyelamat
- Peribahasa Yesus
- Ajaran Yesus Kristus
- Ajaran Duabelas Rasul
- Rahasia dari Yohanes
- Konstitusi Kerasulan
- Keturunan Maria
- Pertanyaan dari Maria
- Apokrifa Yakobus
- Apokrifa Yohanes
- Khotbah Petrus
- Surat Abgar
- Surat Barnabas
- Surat Clement
- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 1
- Surat Clement kepada jemaat di Korintus 2
- Surat Clement untuk kegadisan
- Surat Clement kepada Yakobus
- Surat Ignatius
- Surat Paulus kepada jemaat di Leodicea dan Alexandria
- Wahyu kepada Paulus
- Wahyu kepada Yakobus 1
- Wahyu kepada Yakobus 2
- Wahyu kepada Petrus

Kitab-kitab tersebut ditolak karena tidak sesuai dengan Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Dengan infalibilitas Paus Roma maka kitab-kitab tersebut dinyatakan sebagai bidaah (sesat) dan tidak layak untuk dibaca oleh umat kristen gereja perdana. Menarik bahwa orang-orang Kristen non-Katolik tidak menolak atau mempertanyakan otoritas dan karya Paus St. Damasus I ini. Dengan kata lain, mereka menerima bahwa Paus St. Damasus I adalah infallible (tidak dapat salah) dalam menentukan kitab-kitab dalam Kanon Kitab Suci.

5. TIDAK ADA KITAB SUCI TANPA GEREJA

Dari berbagai penjelasan di atas, kita lalu sampai pada kesimpulan logis bahwa: "Tidak ada Kitab Suci tanpa Gereja Katolik". Gereja Katoliklah yang mengadakan Kitab Suci, yang sekarang malah diklaim oleh banyak orang sebagai miliknya, dan lebih parah lagi jika mereka berani mengatakan bahwa mereka lebih benar dan lebih tahu tentang Kitab Suci daripada Gereja Katolik. Ini sungguh sebuah lawak yang tidak lucu.

Dengan demikian, bagi mereka yang menyangkal Tradisi Suci, kuasa mengajar dan memimpin Paus Roma (Magisterium Gereja) dan cuma percaya pada pewahyuan selalu mempertanyakan keabsahan Kitab Suci. Ini yang harus kita sadari bahwa ketika kita menyebut Injil Lukas, Injil Markus, dll. bukan berarti bahwa Kitab Suci sungguh ditulis oleh mereka. Kepercayaan ini berdasar pada tradisi gereja. Karena itu, isi Kitab Suci sendiri merupakan kumpulan dari tulisan-tulisan mereka yang menjadi saksi bukan hanya sebagai Rasul tetapi sebagai murid dari para rasul seperti Lukas dan Markus. Kedua penulis ini bukanlah tergabung dalam kelompok 12 Rasul. Mereka adalah murid dari Petrus dan Paulus.

Karena itu, perjuangan untuk memasukan sebuah kitab/Surat dalam Kitab Suci sungguh memakan waktu dan pertimbangan yang matang dari sisi pewahyuan dan isinya yang mendukung perkembangan iman umat, seperti misalnya; Kitab Wahyu. Kitab ini awalnya tidak diterima oleh umat kristen perdana. Tapi hanya karena keputusan dari Paus Roma (bersifat infallible / tidak dapat salah) yang mempertimbangkan bahwa isi kitab ini dapat membantu umat dalam mengenal dan mengimani Allah, maka akhirnya Kitab Wahyu termaktub dalam Kitab Suci seperti sekarang ini. Kuasa Paus untuk menentukan ini berdasar pada Mat 28:20; "Ajarilah mereka tentang segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan, lihatlah, Aku akan menyertaimu sampai akhir zaman." (kamu di sini adalah para rasul dibawa komando Petrus sebagai pemimpin resmi yang diangkat oleh Yesus).

Menjadi sebuah kebenaran bahwa segala sesuatu yang diperbuat oleh para rasul dan para bapa gereja perdana tidak tertulis dalam Kitab Suci. Kitab Suci sendiri mengakuinya itu dalam Yoh 21:25; "Masih ada banyak hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetpi jika semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu." Karena itu, mereka yang percaya bahwa kebenaran hanya terdapat dalam Kitab Suci membuat sebuah kontradiksi besar dalam hidup mereka, ketika mereka menerima pewahyuan lewat pemimpin gereja mereka sebagai kebenaran. Bukankah apa yang diwahyuhkan kemudian tidak tertulis dalam Kitab Suci? Mengapa mereka harus mengakuinya? Gereja Katolik telah melihat kemungkinan bahwa Allah akan terus bekerja dalam setiap generasi sampai akhir zaman. Karena itu, kebenaran dalam Kitab Suci tak pernah disangkal, tetapi pewahyuan atau apa yang dilestarikan dalam tradisi gereja juga dipercaya datang dari Allah.

Karena itu, di balik segala kelemahan dan kekurangan gereja, terutama lewat pemimpin-pemimpinnya, kita tidak bisa membuatnya menjadi alasan untuk meninggalkan Gereja Katolik, apalagi untuk membenci. Gereja Katolik adalah gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri di atas dasar Petrus (Mat 16:18) sebagai lambang kesatuan para rasul yang lain. Para rasul yang lain, seperti Yakobus, Matius, Tadeus, dll. bahkan murid kesayangan Yesus, Yohanes, tak pernah mendirikan sebuah gereja baru karena kuasa yang diberikan kepada mereka. Walaupun berbeda pendapat atas banyak hal tapi mereka tetap percaya kepada Petrus sebagai pemimpin resmi mereka, yang diangkat sendiri oleh Yesus. Bahkan di zaman Paulus yang mendapatkan pewahyuan luar biasa dari Yesus, bahkan disebut rasul bagi bangsa-bangsa lain pun tetap mengakui Petrus sebagai pemimpinnya karena hak yang diberikan oleh Yesus kepada Petrus sendiri secara khusus.


Pertanyaan untuk direnungkan oleh semua orang Kristen (baik Katolik maupun Protestan) :
"Kalau Yesus, kalau Petrus dan para rasul yang lain tidak pernah membagi gereja menjadi bagian-bagian yang terpisah satu sama lain, sekalipun banyak terjadi salah paham baik pada level theologis maupun praktis hidup terjadi,  lalu mengapa kita manusia sekarang harus membaginya karena merasakan bahwa keinginan kita tidak terakomodir dalam Gereja Katolik, lalu kita mendirikan gereja baru? Apa artinya doa Yesus: "Semoga mereka bersatu" untuk dewasa ini? Kalau Yesus mempersatukan maka iblislah yang selalu mencerai beraikan kita lewat nafsu dan keinginan kita yang tidak bisa kita kontrol. Sadarlah akan itu dan renungkanlah. Kembalilah ke pangkuan Gereja Katolik karena itulah yang diinginkan oleh Yesus.
sumber: http://www.bersatulahdalamgerejakatolik.com/2012/01/kutuliskan-ini-agar-anda-pun-tahu-ruang.html

Pendidikan Kewarganegaraan

    Pendidikan moral terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan danKewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dijadikan bahan dalam pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
Banyak pengertian pendidikan menurut para ahli. Diantara banyak pengertian tersebut diketengahkan sebagai berikut:
1. Menurut UU sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 mengatakan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanna untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat,bangsa dan Negara.
2. Menurut Carter v.Good(1997) pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakatnya.
          Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa: Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk kemampuan individu mengembangkan dirinya yang kemampuan-kemampuan dirinya berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, maupun sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Dalama pendidikan nilai moral Pendidikan Kewarganegaraan meliputi:
• Batasan – batasan nilai moral
Pendidikan nilai moral berkaitan erat dengan kebaikan, yang ada dalam sesuatu objek – subjek. Boleh jadi sesuatu objek – subjek itu baik tetapi tidak bernilai bagi seseorang dalam suatu konteks peristiwa tertentu.
• Pandangan Masyrakat Tentang Nilai/Moral
Dalam suatu masyarakat yang majemuk dan berkembang terdapat berbagai pandangan tentang nilai. Sehingga seringkali terjadi kerancuan dan penyimpangan tentang pemaknaan nilai yang sesungguhnya (the alse sense of normally). Sehingga kerap terjadi berbagai kelompok, golongan, dan bangsa “menginjak – injak nilai” yang mestinya dihormati dengan dalih yang “indah- indah”.
Sebaliknya, orang menuntut hak dan kebebasan pribadinya yang terlampau tinggi. Sehingga mengganggu hak asasi orang lain, kebebasan orang lain, sehingga terjadi.
• Makna Pendidikan Moral
Makna “pendidikan moral” adalah bertujuan membantu peserta didik untuk mengenali nilai – nilai dan menempatkannya secara integral dalam konteks keseluruhan hidupnya. Pendidikan semacam ini semakin penting dan menempati posisi sentral karena tingkat kadar persatuan dan kesatuan terutama yang berkaitan dengan kesadaran akan nilai – nilai dalam masyarakat cenderung pudar.
apakah yang dimaksud dengan negara?
pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan
Negara
Negara merupakan organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib.
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian negara yaitu:
• George Gelinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu.
 Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri.
• G. Pringgodigdo, SH
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan atau unsure unsure, yaitu harus ada pemerintahan yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup dengan teratur sehingga merupakan suatu bangsa.
          Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, Negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.
Negara merupakan integrasi antara pemerintah dan rakyatnya(Integralisme).Terdiri atas tiga unsur terbentuknya suatu negara, yaitu
1. Rakyat yaitu masyarakat atau warga negara,
2. Wilayah,
3. Pemerintahan.
Bangsa
          Bangsa merupakan kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan. Para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Dikarenakan semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit untuk dirumuskan.
Selain istilah bangsa, dalam Bahasa Indonesia, menggunakan istilah nasional, nasionalisme yang diturunkan dari kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini. Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur : Satu kesatuan bahasa, satu kesatuan daerah, satu kesatuan ekonomi, satu Kesatuan hubungan ekonomi dan satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
          Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan ppenghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kkesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua ini terjadi kerena pemerintah dan para penjabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban.
          Beberapa contoh hak dan kewajiban sebagai warga negera, yaitu:
Hak Warga Negara Indonesia:
• Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (Pasal 27 ayat 2).
• Hak untuk hidup dna mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak utnuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (Pasal 28A).
• Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
• Hak atas kelangsungan hidup: “setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.”
Kewajiban Warga Negara Indonesia:
• Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 945 berbunyi: “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum da pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
• Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan: setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”
• Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 menyatakan: setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
Demokrasi
Beberapa pendapat mengenai arti dari demokrasi yaitu:
 International commission of jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang menjamin hak untuk membuat keputusan politik diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil yang terpilih dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu pemilu yang bebas.
• Carol C. Gould
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang didalamnya rakyat memerintah sendiri, baik melalui pertisipasi langsung dalam merumuskan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka maupun dengan cara memilih wakil-wakil mereka.
Macam-macam demokrasi:
Ditinjau dari penyaluran kehendak rakyat:
a. Demokrasi langsung (direct democracy) : sistem demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat dalam mengambil keputusan serta dalam penyampaian kehendak/aspirasinyasecara lansung.
b. Demokrasi tidak langsung (indirect democracy): sistem demokrasi yang tidak melibatkan seluruh rakyat dalam mengambil keputusan, melainkan memberikan kepercayaan kepada wakilnya yang duduk dalam lembaga perwakilan rakyat. Demokrasi tidak langsung atau disebut juga demokrasi perwakilan.
Peran Sebagai Warga Negara ialah:
1. Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau lembaga-lembaga negara.
2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
3. Berpartisipasi aktif dalm pembangunan nasional.
4. Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, melakukan pembinaan kepada fakir miskin.
5. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
6. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
7. Menciptakan kerukunan umat beragama.
8. Ikut serta memajukan pendidika nasional.
9. Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa.
10. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll).
11. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
12. Menjaga keselamatan bangsa dari segala dari segala macam ancaman.
Bagaimana dengan informasi diatas??
Jika terdapat kata-kata yang kurang ataupun salah mohon dimaafkan dan juga mohon dibenarkan sebagaimana mestinya. Dengan menuliskan komentar anda.
Komentar/ opini anda sangat dibutuhkan, agar saya dapat membuat tulisan yang benar dan lebih baik lagi dari sebelumnya..

Sejarah Agama Katolik

Sejarah Gereja Katolik dimulai dengan ajaran-ajaran Yesus Kristus pada abad ke-1 M di provinsi Yudea Kekaisaran Romawi.Gereja Katolik kontemporer mengatakan bahwa dirinya adalah kelanjutan dari komunitas Kristen awal yang didirikan oleh Yesus.[1]Para uskupnya adalah para penerus Rasul-Rasul Yesus, dan Uskup Roma—juga dikenal sebagai Paus—dipandang sebagai penerus tunggal Santo Petrus[2] melalui penetapan oleh Yesus Kristus untuk menjadi kepala Gereja di Perjanjian Baru yang melakukan pelayanan di Roma.[3][4] Pada akhir abad ke-2, para uskup mulai berhimpun dalam sinode-sinode regional untuk menyelesaikan berbagai isu kebijakan dan doktrin.[5] Pada akhir abad ke-3, Uskup Roma mulai bertindak sebagai suatu pengadilan banding untuk masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan uskup lainnya.[6]
Kekristenan menyebar ke seluruh Kekaisaran Romawi awal, meskipun terjadi penganiayaan karena konflik dengan pagan yang menjadi agama resmi negara. Pada tahun 313, pergulatan Gereja perdana menjadi berkurang dengan disahkannya Kekristenanoleh Kaisar Konstantinus I. Pada tahun 380, di bawah Kaisar Theodosius I, Kekristenan menjadi agama negara Kekaisaran Romawimelalui Edik Tesalonika, yang mana bertahan hingga jatuhnya Kekaisaran Barat, dan kemudian dengan Kekaisaran Romawi Timurhingga Kejatuhan Konstantinopel. Menurut Eusebius, selama waktu ini (periode Tujuh Konsili Ekumenis) dianggap terdapat lima takhta utama (yurisdiksi dalam Gereja Katolik) atau PentarkiRomaKonstantinopelAntiokhiaYerusalem, dan Aleksandria.
Setelah kehancuran Kekaisaran Romawi Barat, Gereja di Barat merupakan salah satu faktor utama dalam pelestarian peradabanklasik, pendirian biara-biara, dan pengiriman para misionaris untuk mengkonversi orang-orang Eropa Utara, sampai sejauh Irlandia di utara. Di TimurKekaisaran Bizantium tetap melestarikan Ortodoksi setelah invasi besar Islam pada pertengahan abad ke-7. Invasi tersebut menghancurkan tiga dari kelima Patriarkat, awalnya merebut Yerusalem, kemudian Aleksandria, dan selanjutnya Antiokhia pada pertengahan abad ke-8.
Keseluruhan periode pada lima abad berikutnya didominasi oleh pergulatan antara Kekristenan dan Islam di seluruh Cekungan Mediterania. Pertempuran di Poitiers dan Toulouse melestarikan barat Katolik, walaupun Roma dirusak pada tahun 850 dan Konstantinopel mengalami pengepungan. Pada abad ke-11, ketegangan hubungan antara gereja di Timur yang utamanya berbahasa Yunani, dan gereja berbahasa Latin di Barat, berkembang menjadi Skisma Timur-Barat, sebagian karena konflik terkaitOtoritas KepausanPerang Salib Keempat, dan penjarahan Konstantinopel oleh para tentara salib yang membangkang memperlihatkan perpecahan akhir tersebut. Pada abad ke-16, sebagai tanggapan terhadap Reformasi Protestan, Gereja terlibat dalam suatu proses pembaharuan dan reformasi yang substansial yang dikenal sebagai Kontra Reformasi.[7] Pada abad-abad berikutnya, Katolisisme menyebar luas di seluruh dunia kendati mengalami penurunan di Eropa karena bertumbuhnya Protestanisme dan juga karena skeptisisme agama selama dan setelah Abad PencerahanKonsili Vatikan II pada tahun 1970-an memperkenalkan perubahan yang paling signifikan atas praktik-praktik Katolik sejak Konsili Trente tiga abad sebelumnya.
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gereja_Katolik